Software Pasang Iklan Gratis

Wednesday, October 26, 2011

Jadi Itu Keputusanmu

Hari ini aku beranggapan akan menjadi hari kamis seperti biasanya dengan banyaknya pekerjaan baik itu di kantor maupun pribadi (yang akhir-akhir ini malas aku kerjakan. Boring tingkat tinggi). Berangkat pagi ini tidak sesuai dengan skedjul, telat beberapa menit aku bangun tidur pagi ini membuat aku buru melaksanakan aktivitasku sebelum mandi dan berangkat ke kantor. Maklum aku bekerja di luar kota, bersyukur jalan bypass sebagian besar telah rampung jadi aku bisa melajukan mobilku agak kencang daripada biasanya. "Aku harap tidak terlalu ramai lalu lintas pagi ini",gumamku. Pukul menunjukkan 7.13 wita, segera aku berangkat menuju kantor.

Hari kamis ya",gumamku lagi. Sebentar lagi weekends nih! Rencananya sih hari ini sepulang kantor, aku ingin pergi ke bioskop untuk menonton film yang salah satunya aku tunggu-tunggu. Film action hollywood of course!! Tetapi aku ingat bahwa hari ini adalah hari keluarga besarku akan mempersiapkan pernikahan kakak sepupuku yang akan dilaksanakan pada jumat besok. Batal dah rencana ku. That's no problem. My cousin wedding party is important too.

Sesampai di kantor aku sudah dihadapkan dengan dokumen yang sedang memanggil-manggil namaku untuk dikerjakan. Sereem ... Kerjaan mesti diselesaikan secepatnya. Apalagi kantor ku giliran di periksa oleh Tim Pemeriksa Keuangan dari pusat. Baru saja aku memulai bekerja, atasan aku memanggilku untuk menge-cek komputer yang ada di ruangan Penerimaan Keuangan untuk men-sharing-kan file dokumennya, printer dan meng-install antivirus baru dan meng-update-nya. segera aku laksanakan, tiba-tiba saja Ayumi memanggilku dan berkata,"Maaf aku cuekin kamu. Itu karena aku ingin kamu melupakan aku. Aku ingin kamu melupakan perasaan sayangmu ke aku." Jeeggeeerr ... langsung menusuk ke hatiku. Dan diapun berkata lagi,"Tolong juga hapus nomor HP ku. Jangan lagi telepon aku atau sms akau lagi." Oh My God ... sikap yang tidak aku harapkan darimu Ayumi. "Aku mengerti kok Ayumi. Aku telah menyebabkan permasalahan ini dari awal. Aku memang tidak bisa bersikap baik terhadapmu sudah senyata-nyatanya kamu memiliki cowok tetap saja aku mengincar cintamu. Sampai sekarang pun aku masih mencintaimu. Jika ini keputusanmu. aku terima kok. Aku sduah terbiasa disakiti atau tersakiti oleh perasaan ini",kataku.

Dengan dia bersikap seperti itu, aku pun bergegas menyelesaikan pekerjaanku dan langsung pergi menuju mejaku. Aku tidak menyalahkan kamu jikalau kamu bersikap itu kok Ayumi. Ini memang murni salahku. Dengan dia mulai berbicara seperti itu, hubunganku dengan Ayumi mulai memburuk. Kita mulai tidak tegur sapa satu sama lain, tidak bicara, kontak mata pun jarang kami lakukan. Jadi ini keputusanmu. Okay, aku akan turuti kemauan kamu. Yang terpenting kamu mendapatkan kebahagiaan yang kamu inginkan walaupun itu sangat menyakitiku. Terima kasih Ayumi, kamu telah memberikan sedikit kebahagiaan dalam hidupku selama ini.

No comments:

Post a Comment