Hari ini ! Aku sangat senang, happy sekali! Yaps …. Sangat senang sekali. Aku bisa lebih dekat dengan, Ayumi. Bercanda ria denganmu saling ejek-mengejek. Oh! Indahnya hari ini. Padahal kemarin malam, aku tidak bermimpi akan sesuatu hal alias tidur nyenyak sekali. Ya … sesekali aku terbangun dari tidur lelap ku untuk melirik sebuah jam digital yang aku letakkan di sebuah rak dekat dengan PS3 console ku. Hehehe … Aku seorang gamer juga guys! * Senyum nyengir …. Untuk melepas penatku terhadap pekerjaan atau bilasedang marah ya aku main game untuk melampiaskan kemarahan aku itu atau samsak tinju menjadi sasaran. Itu saja tidak ada yang aneh-aneh apalagi pagi ini pada saat berangkat ke kantor baik-baik saja tuh.
Akupun tidak menyangka kita akan lebih dekat dan akrab seperti ini. Namun dalam suasana happy seperti sekarang ini, aku memperhatikan Ayumi terkadang dia memegang pergelangan tangan kirinya sembari meringis kesakitan. Dia berkata,”Tangannya kalau digerakkan agak sakit dan sedikit bengkak, ini gara-gara waktu kecelakaan motor terdahulu. Aku jadi ingat kalau salah satu temanku membawa balsam; dengan segera aku ke ruangan temanku itu untuk meminta balsam nya sedikit buat Ayumi. Tapi aku bilang akan dipakai sendiri. Hehehe … Sorry teman bohong sedikit lah !!
Ayumi, aku kasih balesm ya tanganmu”, kataku. Dimana dapet balsam? Gak usah ntar juga hilang kok,” kata Ayumi. Sambil senyum aku menyerahkan balsam dari temanku itu yang aku minta tadi. Dia pun membalasku dengan senyuman dan berkata,”Terima Kasih”. Setelah menggunakan balsam itu dan mengembalikan padaku, Ayumi tersenyum dan berkata,”Kakak ini kan balsam untuk flu dan batuk bukan buat untuk nyeri atai keseleo. Setelah aku baca petunjuk pemakaiain di bagian belakang balsam itu, aku pun berkata,”Wah! Aku salah pinjam nih!” Akhirnya kita berdua tertawa akan hal itu. :D
Tiba-tiba saja Ayumi mengambil kemoceng (sapu bulu red) yang ada di belakang aku dan ingin memukulku menggunakan kemoceng itu karena kejadian balsam dan saling mengejek. Sambil bercanda ria, aku menghindari jurus-jurus kemoceng nya. Eit … Hyat … Syut … Gak kena ejek ku. Tiba-tiba saja Ayumi hampir saja jatuh yang hendak mengembalikan kemoceng itu ke tempat semula, tidak sengaja aku memeluk pinggangnya dengan tangan kiriku dan memegang tangan kirinya dengan tangan kananku agar tidak keseleo lagi. Ayumi, hati-hati donk! Nanti tanganmu kenapa-kenapa lagi kataku. Diapun senyum dan mengucapkan terimakasih dan berjalan ke mejanya untuk bersiap untuk pulang kantor. Aku pun melirik jam tanganku, memang saatnya jam pulang nih.
Oh Ayumi, aku akan mengingat kejadian hari ini yang sangat menyenangkan bagiku. Aku ingin engkau yang menjadi pendamping hidupku walaupun saat ini aku belum memiliki hatimu seutuhnya. I love you, Ayumi!
No comments:
Post a Comment