Aku Tak Ingin Menyakitimu Lagi
Aku telah lama mengenalmu Ayumi, kita sering bertegur sapa dan bersenda gurau selama 2 tahun terakhir ini. Iya kita telah bertatap muka semenjak aku bergabung satu dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung namun kita mulai akrab setelah beberapa bulan sejak kamu mulai bertugas satu lantai denganku sehingga kita mulai mengenal satu sama lain.
Semenjak itu kita mulai dekat, sering curhatlah, ketawa ketiwi, ngobrol yang gak jelas sampai yang serius mengenai pekerjaan. Namun karena kedekatan kita pula, kita sering diomongin oleh teman-teman di kantor; lagi ngapainlah atau bagaimanalah sehingga kamu memberitahu kepadaku bahwa teman-teman ngomongin kita dan karena aku perhatian kepadamu. Sejak itu kamu mulai agak risih sama aku dan membuat aku frustasi dan stress sendiri. Ayumi, aku tanpa sadar telah menyakitimu tidak secara fisik melainkan secara psikologis karena teman-teman sekantor mencibir kita karena kedekatan kita.
Kalau bagiku sih itu mah gak penting, aku sih cuek orangnya dan tidak terlalu memikirkan itu dan berinteraksi dengan teman-teman sekantor seperti biasanya walaupun aku tahu mereka ngomongin kita yang gak jelas gitu. Tapi bagimu ini adalah kenyamanan dalam berinteraksi ke teman-teman kantor dalam pekerjaan yang membuatmu sulit berkonsentrasi dalam hal bekerja. Maafkan aku Ayumi, tanpa sadar aku telah menyakitimu. Orang yang sangat aku sayangi.
Mulai saat ini aku akan menjaga jarak denganmu agar teman-teman sekantor tidak ngomongin kita dengan gosip atau mencibir atau apa kek! Aku hanya ingin kamu merasa nyaman di lingkungan kantor, toh kita tidak melakukan suatu hal yang buruk yang melanggar norma-norma ataupun aturan kantor, yang terpenting pekerjaan yang diserahkan kepada kita terselesaikan dengan baik.
Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan berusaha untuk tidak menyakitimu lagi baik itu secara fisik maupun psikologis. Aku melakukan ini dikarenakan aku sangat menyayangimu.
No comments:
Post a Comment