Software Pasang Iklan Gratis

Thursday, August 25, 2011

Ayumi Marah Dengan Aku


Sudah dua hari aku tidak berbicara dengan Ayumi. Tidak saja aku tidak mau berbicara dengan Ayumi melainkan bertatap muka atau sekedar melihat matanya saja aku enggan. Yang terpenting aku melihat dia dari jauh dan memastikan bahwa dia baik-baik saja walaupun aku tahu dia sedang mengalami sakit dan nyeri di pergelangan tangan kiri nya. Kenapa tidak dibawa ke dokter sih Ayumi... Alasan aku melakukan itu karena aku tidak ingin menyakiti dia lagi. Never hurt her anymore... Walaupun cara ini sangat egois dan membuat dia tidak nyaman. Di dalam hatiku, aku tidak ingin melakukan ini namun aku sering mendengarkan dia membicarakan cowoknya. Sakit hatiku mendengarnya. Tetapi aku tetap menjalankan aksi ini.

Tiba-tiba saja Ayumi datang di sela-sela pekerjaanku yang sedang aku kerjakan pada saat itu dan berkata: Kamu kok kecut sekali mukanya? Gak ngomong sama aku? ... Aku bilang saja, gak ada apa-apa, lagi banyak pikiran kok!! Ayumi berkata: Jangan sok baik deh kalau jadi orang. Dengan muka sebal dan marah kepadaku diapun langsung pergi begitu saja. Setelah aku mendengarkan dia berkata seperti itu, akupun termenung dan langsung menyusul nya beberapa menit kemudian.

Ayumi!! Iya aku memang gak kepingin ngomong sama kamu karena... karena aku berpikir seandainya aku bersikeras kepada orang tuaku untuk tidak bekerja disini (Pemda red), aku pasti tidak akan bertemu denganmu, tidak akan jatuh cinta denganmu dan pastinya aku tidak mengganggu kamu serta hubunganmu dengan cowokmu. Hampir saja aku menangis di hadapan dia. "Terserah kamu sajalah, mau kamu anggap aku sok baik orang nya atau apa kek! Aku gak peduli. Aku... Aku... hanya ingin bersamamu Ayumi. Kemudian aku menuju meja kerjaku dan terus menahan kesedihanku supaya aku tidak meneteskan air mata namun akhirnya aku tetap meneteskan air mata ini. Akupun menangis dengan menundukkan kepalaku agar teman-teman di kantor tidak melihatku sedang mengalami kesedihan berat ini.

Waktu telah berlalu dengan cepat setelah insiden yang terjadi dengan Ayumi. Diapun memberikan sebuah tisu untuk menyeka air mataku yang masih mengalir. Syukur deh mataku tidak terlalu bengkak sehabis menangis tadi. Ayumi memanggil aku dan aku melihat matanya dia agak sembab.. Aku yakin dia pasti habis menagis juga. OMG.. aku membuat dia menangis lagi... kami pun berbicara biasa-biasa dulu walaupun agak kaku dan dia pun memberikan wejangan tentang alasan aku untuk tidak berbicara dengannya. Puanjang lebar sekali walaupun aku tidak terlalu mendengarkan secara seksama dan aku juga malas untuk berbicara dengan keadaan setelah aku menangis. Aku hanya bisa mendengarkan ceramah Ayumi saja. Akupun berkata: Iya, aku tidak akan memikirkan masalah itu lagi. *with finger cross; aku akan tetap mencintaimu Ayumi.

Setelah itu aku mulai mengerjakan pekerjaanku kembali walaupun tidak bisa konsentrasi, diapun begitu kembali mengerjakan pekerjaannya lagi. Hampir satu jam waktu berlalu, akupun termenung dan agak tersenyum dan bergumam: Itulah salah satu alasan aku menyukai kamu Ayumi. kamu bisa menjadi pembimbing buat diriku jikalau aku sedang mengalami kegalauan mengenai masalah apapun di dunia ini. Walaupun saat ini aku tidak bisa menjadi pacarmu ataupun sebagai cowokmu namun aku terus berharap agar aku yang bisa menjadi suamimu. Semoga saja itu bisa terwujud.

No comments:

Post a Comment