Monday, August 15, 2011
Oh Tidak! Kamu Menangis Lagi
Hari aku telah menyakitimu lagi, Ayumi. Sebelumnya, kita sempat ketawa-ketawa saling ejek satu sama lain sembari kita bekerja dan sempat pula aku menyinggung jerawatnya yang banyak sekali di wajah nya. Katanya sih strees! Waktu telah menunjukkan siang hari waktunya makan nih, gumam gue begitu. Sempat juga bertanya,"kenapa stres?" Tiba-tiba Ayumi mendekati aku and sambil meminum segelas air, dia pun berkata Kakak! Aku tanya balik: Apa?? Stres masalah kita lagi ya?? Dia pun mengangguk, dan berkata : Iya!.
Kemudian Ayumi bercerita (singkat saja deh aku ceritakan disini) tentang masalah dia dengan cowoknya. Cowoknya tidak percaya kalau dia tidak ada hubungan apa-apa denganku. Memang katanya dia agak cemburuan orangnya. Sering sms atau telpon sambil nyindir dia dengan sebutan Ibu P***. Sampai-sampai dia tidak nyenyak tidur pada malam harinya. Aku pun tidak bisa memberikan solusi yang baik hanya bisa memberitahukan bahwa kita tidak ada hubungan pacaran dan beritahu itu kepada cowokmu Ayumi. Dia sudah sering memberitahukan hal itu ke cowoknya namun selalu tidak percaya. Aku melihat mata mulai ber-air, mau nangis gitu! Oh sh*t .. Aku telah merusak hubungan orang lain. Aku seharusnya tidak melakukan hal seperti itu. Selalu penyesalan datang di saat terakhir kalinya, lebih baik aku simpan saja perasaan suka ini tanpa memberitahu Ayumi. Melihatmu akan berlinang air mata, miris rasanya hatiku. Aku telah menyakiti orang yang aku cintai.
Ayumi, please jangan menangis lagi, aku tidak tahan melihamu menangis seperti itu. "Aku sudah biasa kok nangis seperti ini, kata Ayumi. Masalah demi masalah terus menghampiri kamu, baik itu masalah teman kantor yang ngomongin kedekatan dan sempat dia berkata lebih baik dia tidak berteman dengan siapa pun. Ayumi , jangan berkata seperti itu kataku. Masalah dia dengan cowoknya yang belum selesai dan masalah di rumah dengan ibu tirinya yang kurang akur. Oh My God, tolong berikan kekuatan kepada Ayumi untuk menyelesaikan masalah yang kamu berikan kepadanya dan masalah yang aku berikan kepadanya. Kemudian dia berkata: kakak tahukan kalau aku tidak memberikan sebuah harapan? Akupun mengangguk (tanda membenarkan) tapi salahkah aku kalau aku mencintaimu. Kakak tidak salah tetapi Ayumi yang salah. Katanya dia tidak akan memanggilku dengan sebutan kakak melainkan memanggil namaku saja mulai hari ini. Belum sempat aku mengatakan bahwa aku akn tidak mengganggu hubunganmu tapi aku akan tetap untuk menunggumu, Ayumi segera pergi dari hadapanku dengan hampir meneteskan air mata karena ada teman kantorku datang yang ingin menanyakan suatu pekerjaan dengan aku.
Akhirnya aku melanjutkan pekerjaanku dengan tidak fokus dan kacau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment