Liburan panjang telah lewat tiga hari yang lalu, kenangan baik buruk lucu marah pada saat itu menjadi satu. Namun rasa khawati dan kangen lah yang terbesar dalam benakku. Memang aku merasa senang mendapat liburan panjang +/- 10 hari dikarenakan Hari Raya Idul Fitri.
Tetapi aku khawatir dengan kamu Ayumi, tentang pergelangan tanganmu yang masih sakit bahkan kamu tidak bisa memutar pergelangan tanganmu. Melihatmu kesakitan seperti itu membuatku ingin menolongmu untuk membawanya ke rumah sakit tetapi itulah kamu keras kepala. Kamu bilang akan membawa ke tukang urut seperti biasanya. Yah, kuharap pergelangan tanganmu segera sembuh Ayumi.
Namun selama liburan ini aku tetap merasa khawatir, akhirnya berusaha aku mencoba menelponmu lagipula aku memiliki rasa rindu yang sangat besar. Ya, bisa dikatakan aku kangen sama kamu. Aku terus telpon dia semenjak liburan ini, pagi, siang malam. Aku terus mencoba tetapi nomornya tidak aktif. Mulailah rasa khawatirku meninggi. Kenapa ya?? Apa ada sesuatukah? Apakah dia sehat-sehat sajakah?? Argh!! Membuatku strees sekali.
Tidak disangka pada hari sabtu pagi, aku mencoba iseng telpon dia dan aktif nomornya. Hey, senangnya hatiku ini. Sembari mendengar nada tunggu yang menyebalkan. Tuuut .... tuuut .... tuuut ... ?!?! Kok tidak diangkat. Ayumi, kamu kemana sih?? Ah! Mungkin dia lagi mandi atau mengerjakan pekerjaan rumah atau sedang sembahyang. Siangnya Saja aku hubungi dia.
Pada siang hari aku coba telpon dia ternyata nomornya tidak aktif lagi. OMG! Kenapa lagi ini. TIDAk.....! Malam pun telah tiba, aku telpon dia lagi dan ternyata nomornya aktif. Tuuut .... tuuut .... tuuut .... Ternyata tidak diangkat lagi. Oh Ayumi, kenapa kamu ini, tidak mau mengangkat telponku. Aku hanya bisa berpikir positif. Walaupun alasanku untuk menelpon dia ingin menanyakan tentang pergelangan tangannya sudah sembuhkah dan melepas rindu dengan cara mendengarkan suaramu Ayumi.
No comments:
Post a Comment