Sudah beberapa hari ini kita tidak pernah berbicara apalagi menyapa, karena aku tetap konsisten dengan keputusan Ayumi untuk tidak berkomunikasi dengannya dan dengan terpaksa mengatakan "Selamat Tinggal" kepada Ayumi. Walaupun aku dan Ayumi se-kantor tetapi sampai sekarang kita tetap tidak komunikasi, terkadang aku sempat melirik Ayumi tanpa sepengetahuan dia dimana aku hanya ingin mengurangi rasa kangen aku sama Ayumi. Entah di kantor atau di rumah rasa kangen ini selalu hadir dalam diriku, baik itu hanya membayangkan wajahnya atau hanya sekedar melihat foto Ayumi untuk mengurangi rasa kangen aku itu.
Rasa kangen ini terkadang sulit aku tahan dimana terkadang samapai aku meneteskan air mata bahkan saat aku menulis artikel ini pada hari ini, bersyukur hari ini Odalan Purnama dimana sebagian teman kantor sedang melaksanakan persembahyangan ke Besakih tepatnya Pura Gelap dan teman kantorku satu ruangan ada yang tidak masuk kantor, mendahului pulang dan sedang pergi keluar ruang sebentar. Aku benar-benar gak kuat menahan rasa kangen aku kepadamu Ayumi, hari aku benar-benar gak kuat. Aku harus menahan agar air mata ku tidak keluar terlalu banyak, takut mata aku sembab dan merah karena menangis.
Aku hanya bisa berkata pada diriku sendiri untuk bersabar sembari mengelus dadaku dan mengusap air mata yang tersisa di pipiku. Dan tiba-tiba saja salah satu teman kantorku, teman satu ruangan datang; syukur aku tidak meneteskan air mata, kalau ketahuan aku mesti bilang apa ke temanku itu. Haaah... Rasa kangen yang begitu berkecamuk dalam diriku ini, membuatku sangat susah untuk fokus dalam melakukan sesuatu hal apapun itu. Ayumi, aku kangen sama kamu...
Rasa kangen ini terkadang sulit aku tahan dimana terkadang samapai aku meneteskan air mata bahkan saat aku menulis artikel ini pada hari ini, bersyukur hari ini Odalan Purnama dimana sebagian teman kantor sedang melaksanakan persembahyangan ke Besakih tepatnya Pura Gelap dan teman kantorku satu ruangan ada yang tidak masuk kantor, mendahului pulang dan sedang pergi keluar ruang sebentar. Aku benar-benar gak kuat menahan rasa kangen aku kepadamu Ayumi, hari aku benar-benar gak kuat. Aku harus menahan agar air mata ku tidak keluar terlalu banyak, takut mata aku sembab dan merah karena menangis.
Aku hanya bisa berkata pada diriku sendiri untuk bersabar sembari mengelus dadaku dan mengusap air mata yang tersisa di pipiku. Dan tiba-tiba saja salah satu teman kantorku, teman satu ruangan datang; syukur aku tidak meneteskan air mata, kalau ketahuan aku mesti bilang apa ke temanku itu. Haaah... Rasa kangen yang begitu berkecamuk dalam diriku ini, membuatku sangat susah untuk fokus dalam melakukan sesuatu hal apapun itu. Ayumi, aku kangen sama kamu...
No comments:
Post a Comment