Software Pasang Iklan Gratis

Monday, August 26, 2013

Akhirnya Aku Menangis Juga

Hari ini badanku terasa meriang, capek dan lemas sekali, ingin rasanya aku tidak masuk ke kantor dan beristirahat saja dirumah tetapi aku urungkan niat itu. Secara perlahan-lahan aku mengemudikan mobilku menuju kantor karena konsentrasi aku menurun serta akhir-akhir ini aku juga tidak bisa fokus dimana aku takut terjadi kecelakaan yang bisa menimpaku"pikirku. Apalagi rasa kangenku kepada Ayumi sangat besar itulah mengapa aku urungkan niatku untuk beristirahat dirumah. Sesampainya di kantor aku menyempatkan menutup mataku untuk beristirahat di meja kerjaku, walaupun sebentar namun dapat mengurangi rasa capek itu dan bersyukur tadi aku sempat meminum vitamin untuk memulihkan kondisi aku saat ini.

Waktu terasa begitu lambat berjalan hari ini bahkan sammpai jam 11an aku belum bisa menyelesaikan pekerjaanku karena aku tidak bisa fokus karena dalam pikiranku hanya ada Ayumi. Kenapa mesti seperti ini? Kenapa ini mesti terjadi? Kenapa keputusan Ayumi kemarin memilih dia"pikirku. Tak disangka air mata aku mengalir, syukur teman kantorku yang duduk didepan meja kerjaku masih fokus dengan pekerjaannya dan teman kantorku yang duduk disebelahku telah mendahului pulang karena ada kepentingan upacara keagamaan serta bos ku sedang menghadiri rapat. Segera aku mengambil sapu tangan untuk menyeka air mata aku itu.

Tetap aku tahan agar air mata aku tidak mengalir lagi, agar aku tidak menangis. Tahan, tahan jangan nangis"pikirku. Kamu harus kuat, kamu harus kuat"pikirku lagi. Karena aku tidak fokus dan tidak bisa bekerja dengan baik, akhirnya aku memilih mendahului untuk pulang. Dengan cepat aku menuju mobilku karena air mata ini tidak bisa aku bendung lagi dan sesampai aku didalam mobil air mata aku mengalir dan membasahi pipiku. Segera aku menyalakan mobilku dan pergi dari kantor dimana aku terus berharap agar cepat sampai di rumah namun apa daya aku sudah tidak bisa menahan rasa yang berkecamuk dalam diriku sendiri. Akhirnya aku menangis juga, bahkan sangat keras aku mangis dalam mobil dimana aku masih mengendarai mobilku dijalan raya yang cukup padat saat itu. Aku menutup suara tangisku dengan suara dentuman yang cukup keras dari tape mobilku dan aku menggunakan kaca mata hitam agar pengendara kendaraan bermotor lainnya tidak bisa melihat aku sedang menangis. Selama perjalanan pulang aku terus menangis dan air mata aku mengalir, aku benar-benar kangen dengan Ayumi. Aku ingin memeluk Ayumi agar dia tidak bisa pergi dari sisiku. Aku ingin... Aku ingin.. Ayumi menjadi kekasih aku. Oh Tuhan, aku mohon dengan sangat agar Engkau mengijinkan dan menjodohkan aku dengan Ayumi. Aku hanya bisa memohon kepada-Mu. Aku mohon Tuhan.. Aku mohon..

Sesampai aku didepan rumahku, aku dengan segera menuju kamarku dimana aku masih menggunakan kaca mata hitam karena aku yakin mataku merah dan sembab habis menangis dalam perjalanan pulang. Tanpa aku melepas pakaian hanya melepas sepatu dan kaos kaki, aku menangis lagi. Aku tahan suara tangis aku agar tidak terdengar oleh ibuku.

Walaupun aku mengatakan akan support kamu apapun keputusan kamu namun dalam hatiku sampai saat ini agar kamu memilih aku untuk berada disisi kamu sampai tua, sampai kakek nenek. Aku masih mencintai kamu... Aku masih menunggu kamu, Ayumi.

Aku kangen kamu...

Wednesday, August 21, 2013

Jujur Aku kangen Sama Ayumi

Sudah beberapa hari ini kita tidak pernah berbicara apalagi menyapa, karena aku tetap konsisten dengan keputusan Ayumi untuk tidak berkomunikasi dengannya dan dengan terpaksa mengatakan "Selamat Tinggal" kepada Ayumi. Walaupun aku dan Ayumi se-kantor tetapi sampai sekarang kita tetap tidak komunikasi, terkadang aku sempat melirik Ayumi tanpa sepengetahuan dia dimana aku hanya ingin mengurangi rasa kangen aku sama Ayumi. Entah di kantor atau di rumah rasa kangen ini selalu hadir dalam diriku, baik itu hanya membayangkan wajahnya atau hanya sekedar melihat foto Ayumi untuk mengurangi rasa kangen aku itu.

Rasa kangen ini terkadang sulit aku tahan dimana terkadang samapai aku meneteskan air mata bahkan saat aku menulis artikel ini pada hari ini, bersyukur hari ini Odalan Purnama dimana sebagian teman kantor sedang melaksanakan persembahyangan ke Besakih tepatnya Pura Gelap dan teman kantorku satu ruangan ada yang tidak masuk kantor, mendahului pulang dan sedang pergi keluar ruang sebentar. Aku benar-benar gak kuat menahan rasa kangen aku kepadamu Ayumi, hari aku benar-benar gak kuat. Aku harus menahan agar air mata ku tidak keluar terlalu banyak, takut mata aku sembab dan merah karena menangis.

Aku hanya bisa berkata pada diriku sendiri untuk bersabar sembari mengelus dadaku dan mengusap air mata yang  tersisa di pipiku. Dan tiba-tiba saja salah satu teman kantorku, teman satu ruangan datang; syukur aku tidak meneteskan air mata, kalau ketahuan aku mesti bilang apa ke temanku itu. Haaah... Rasa kangen yang begitu berkecamuk dalam diriku ini, membuatku sangat susah untuk fokus dalam melakukan sesuatu hal apapun itu. Ayumi, aku kangen sama kamu...

Thursday, August 15, 2013

Keputusan Ayumi

Sampai saat ini aku masih memikirkan keputusan Ayumi yang diucapkan seminggu yang lalu; entah itu hari selasa atau rabu aku lupa. Keputusan Ayumi dimana akan tetap menunggu cowoknya sampai kapan pun, memang aku sangat sedih mendengar keputusan itu bukan hanya sedih saja red... Tetapi kecewa, kesal, marah sama keputusan dia.Kenapa Ayumi sudah sering tidak dihargai oleh cowoknya seperti itu masih juga setia dengan cowoknya. Terkadang aku heran dengan Ayumi, kenapa wanita seperti Ayumi bisa memiliki kesetian dan cinta yang begitu mendalam kepada cowoknya. Karena karakteristik dan sikapnya itulah aku benar-benar jatuh hati dan mencintai Ayumi sepenuh hatiku.

Bahkan aku ingin menangis saat menulis artikel ini namun air mataku tidak bisa mengalir, mungkin dikarenakan beberapa hari terakhir ini aku selalu menangis dan bersedih semenjak Ayumi mengambil keputusan itu; mau atau tidak mau, mengerti atau tidak mengerti, suka atau tidak suka.. Aku mesti menghargai Ayumi mengambil keputusan itu, toh aku juga yang mendukung untuk mengambil sikap dan keputusan Ayumi tentang hubungan dia dengan cowoknya. Jika Ayumi mulai saat itu tidak ingin berkomunikasi dengan aku sedikit pun walaupun di kantor juga, aku akan support dia apapun itu. Mungkin cara begini menurut dia lebih baik, aku tidak bisa memaksa Ayumi untuk memilih aku ketimbang cowoknya.

Jujur Ayumi, aku kangen sama kamu dan aku masih sayang sama kamu. Walaupun aku memiliki perasaan galau, sedih, kesal tetapi aku masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman atau orang lain dengan baik tanpa menonjolkan perasaan negatif dikarenakan kamu yang mengajarkan hal itu kepada aku. Jika aku memiliki masalah dengan kamu ataupun bertengkar lebih baik jangan libatkan orang lain. Ya seperti itu lah yang kamu ajarkan dulu. Kamu itu memberikan dampak yang positif dalam hidupku Ayumi.

Dan hari minggu kemarin, aku sempat kirim sms ke kamu dimana kamu tidak membalas sms itu, saat itu aku benar-benar yakin kalau aku akan kehilangan kamu selamanya. ya seperti kamu jalani hidupmu dan aku jalani hidupku tanpa mengganggu satu dengan yang lainnya.

Sekarang aku tidak tahu mesti bagaimana dan sekarang pun aku tidak memiliki niat untuk melangkah maju dalam sebuah hubungan. Apakah sekarang aku masih menunggu kamu atau tidak? Aku sendiripun tidak tahu. Aku hanya tahu kalau aku masih mengharapkan kamu untuk menjadi kekasih dan bisa menjadi istriku. Ya seperti kata Ayumi, "Itu hanya sebuah mimpi saja" tapi aku ingin mewujudkan mimpi itu Ayumi.