Software Pasang Iklan Gratis

Friday, October 12, 2012

Kamu Sudah Sehat

Pagi ini sempat aku mengobrol bersama atasan Ayumi tetnag berbagai hal terutama masalah berlangganan tv kabel serta channel-channel yang bagus namun bukan itu yang aku pikirkan saat itu, melainkan apakah hari ini kamu masuk kerja apa tidak? Apakah kamu sudah sehat apa belum? Arrgghhh....!! Aku khawatir banget sama kamu apalagi kamis kemarin kamu tiba-tiba saja pulang lebih awal karena sakit maag kamu kumat.

Setelah aku ngobrol yang entah apa aku nyambung ngobrol dengan atasan nya Ayumi, aku juga tidak tahu. Aku pun beranjak pergi dan menuju ke ruangan aku dan bekerja dengan tidak fokus lantaran masih kepikiran dengan Ayumi. Selang beberapa menit pada waktu aku akan ke bawah untuk mencari teman kantorku secara langsung aku melihat Ayumi lagi di depan komputer walaupun dia tidak menatap aku kembali setidaknya aku melihat Ayumi sudah sehat atau bisa dikatakan sudah lebih baik karena dia sudah bisa beraktivitas. Thanks god, YOU are listen my pray yesterday.

Ayumi, semoga kamu sehat selalu dan menjaga kondisi tubuhmu agar tidak sakit kembali.

Aku Galau

Hari jumat biasa dengan acara kerja bakti di kantorku, aku masuk kerja seperti biasa juga namun memiliki perasaan yang mengganjal dikarenakan Ayumi memilih sikap diam dan menghindar jika dekat dengan aku. Aku tidak bisa menyalahkan akan sikap itu, ini dikarenakan aku lah yang menyebabkan semua ini. Aku penyebab utamanya, mungkin Ayumi sempat atau pernah berpikir agar aku menghilng saja dari hadapannya tetapi bakan hanya hal itu yang ada dipikiranku melainkan sampai kapan kita akan begini. Perasaan cinta ini datang tiba-tiba. Galau pun menyerangku di pagi hari.

Sembari menepuk pipiku dan bercermin aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku tidak boleh galau terhadap teman kantorku yang lainnya walaupun aku masih memiliki masalah dengan Ayumi karena aku telah berjanji kepada Ayumi jika kita ada masalah kamu jangan bawa galau kamu ke teman yang lain. Maka dari itu aku berusaha untuk menyimpan rasa galau ini pada diriku sendiri. Jadi walaupun aku bisa bercanda dengan teman kantorku tetapi sebenarnya hatiku galau banget. yah.. Apa boleh buat, ini adalah keputusanmu. Jadi aku menghargai keputusanmu untuk bersikap seperti itu. Aku saat ini hanya bisa diam dan menunggumu.

Sakit Maag

Hari ini kita masih bersikap seperti ini; diam saja. Namun baru beberapa waktu kamu di kantor tiba-tiba saja kamu melapor ke atasanmu bahwa kamu akan pulang cepat hari ini. Aku sempat bertanya kepada atasannya kenapa Ayumi pulang cepat hari ini bahkan sangat cepat maklum hari masih pagi. Kata atasannya bahwa Ayumi sedang sakit hari ini dan juga atasannya juga memberitahu bahwa kemarin pada waktu jam kantor Ayumi tidak sarapan bahkan makan siang sampai di pulang kantor. Gara-gara sakit maag nya kumat kata atasannya.

Walaupun kita masih bertengkar dengan gaya silent tetap saja aku khawatir sama Ayumi. Dianya sih bandel juga, gak bisa diberitahu kalau masalah makan. Sudah aku wanti-wanti dari dulu "inget makan" "teratur makannya", jam berapa kamu bisanya makan siang jam segitu makannya walaupun ada pekerjaan yang mesti dikerjakan secepatnya tetap luangkan waktu untuk makan agar kondisi kamu tetap fit. Tetap saja dia bandel dan selalu bilang bahwa kalau telat makan dan maag nya kumat ya minum obat maag. Jangan selalu mengandalkan obat, diharuskan menyempatkan waktu beberapa menit untuk makan agar tidak kumat maag nya. Lebih baik kan mencegah daripada mengobati.

Sampai artikel ini aku buat di rumah, tetap saja aku masih kepikiran keadaan Ayumi sekarang yang sedang sakit belum lagi masalah yang terjadi diantara kita. Aku hanya bisa mendoakan kamu agar lekas sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya.

God Bless You, Ayumi

Wednesday, October 10, 2012

Kamu Bersikap Diam Lagi

Beberapa hari ini kamu bersikap diam terhadapku, menghindar dariku, tidak mau menyapa sama sekali akhirnya membuatku bertanya-tanya dan penasaran mengapa Ayumi bersikap seperti itu kepadaku; hanya kepadaku tidak dengan teman kantor lainnya. Sempat kita berpapasan di tangga mungkin senin kemarin dia tidak mau melihat aku hanya menundukkan kepalanya saja sembari melewati aku. Aku yang ingin menyapanya saja menjadi sungkan takut membuat dia tersinggung dan marah terhadap aku lagi. Bahkan hari ini pun kamu masih bersikap seperti itu kepadaku. Seakan aku ini adalah orang yang tidak dianggap; orang yang tidak perlu hadir dihadapanmu, orang tidak diperlukan dalam hidupmu, ada tidaknya aku tidak akan berpengaruh akan hidupmu. Mungkin hal itu yang ada dipikiranmu. Kamu selalu berandai seperti ini "Jika aku tidak terlalu terbuka terhadap kamu mungkin hal ini tidak akan terjadi" atau "Jika aku tidak berteman denganmu, bisa jadi hal ini tidak akan terjadi".

Namun aku tetap menemui Ayumi di ruangannya tentu saja setelah atasannya pergi keluar. Aku tanya kepadanya,"Kamu kenapa sih, Ayumi? Raut mukamu itu jika ada aku pasti jelek jika tidak ada aku kamu happy? Ayumi bilang,"Gak ada apa-apa" Tapi raut mukamu beda banget jika ada aku disampingmu? Gak pernah nyapa kalau berpapasan? Kamu ingin kita bersikap diam seperti ini, Ayumi?"kataku. Ayumipun berkata,"Memangnya kita punya hubungan apa?" Iya, memang kita gak punya hubungan tapi kan... belum sempat aku berkata lebih lanjut Ayumi langsung berkata,"Kamu maunya aku bersikap bagaimana ke kamu?" Akupun berkata,"Sikapmu yang seperti biasa, sikap yang kemarin-kemarin. Kemudian Ayumi berkata,"Aku tertekan, stress, capek dengan masalah ini. Sudah sering aku jelaskan ke kamu. Kamu tetap tidak mengerti" Karena aku kekeh dengan pendirian aku bahwa aku akan tetap menunggumu. Karena itu?"kataku. Gak perlu aku jawab, kamu sudah tahu jawabannya dan kamu sudah mengerti akan hal itu."kata Ayumi. Jadi kamu akan terus bersikap diam seperti ini? Ok. Fine!"jawabku sembari ngeloyor pergi dari ruangan Ayumi.

Kita bertengkar lagi."pikirku. Kamu juga tidak akan perduli lagi jika aku bersikap menunggumu atau bersikap yang lain; apapun itu. Aku juga tidak tahu mau bersikap bagaimana lagi, mungkin bersikap diam juga. Perasaan cinta itu memang aneh tapi nyata rasanya. :|

Friday, October 5, 2012

Menangis Lagi


Aku masih belum bisa melupakan kata-kata pernikahan dalam pikiranku, bukan pernikahan yang akan dilangsungkan oleh kakak sepupuku pada tahun ini melainkan kata-kata pernikahan yang dilontarkan oleh Ayumi sendiri. Walaupun belum pasti tanggal dan bulan berapa tapi kemungkinan tahun depan Ayumi akan menikah dengan cowoknya. Aku kenyataannya tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa menunggu kenyataan pahit itu datang dan menghampiri hidupku. Tujuan hidupku yang utama hanya satu yaitu bisa bersama Ayumi selamanya dengan ikatan pernikahan; tidak ada yang lain. Jikalau tujuan itu tidak tercapai dalam hidupku ini, aku tidak tahu harus melanjutkan hidup yang bagaimana kelak kedepannya. Itulah yang selalu terngiang dalam pikiranku saat ini yang menyebabkan kemarin malam aku menangis lagi, syukur saja ibu dan adikku tidak melihat aku dalam kondisi yang seperti ini.

Aku hanya bisa menangis dalam kegelapan malam di kamarku seorang diri. Aku tenggelam dalam situasi yang belum pernah aku alami sebelumnya. Apakah ini yang namanya cinta?"pikirku. Ternyata memang benar cinta itu tidak selalu indah lain halnya hanya perasaan suka dan sayang tanpa embel-embel cinta yang tidak terlalu menyakitkan bagi diriku. Jika aku memang tidak bisa bersama selamanya melalui ikatan pernikahan dengan wanita yang aku cintai yaitu Ayumi. Wanita yang berjiwa besar dalam melihat kehidupan dari sisi orang lain tidak hanya melihat dari sisinya sendiri. Ini pertama kalinya aku begini merasakan hal yang seperti ini; entah kedepannya aku menjadikan ini sebagai pembelajaran untuk tidak mencintai seseorang lagi hanya membentuk perasaan suka, sayang dan tanggung jawab. Terbesit pikiranku kembali mengenai perasaan cinta aku kepada Ayumi membuat aku kembali lagi meneteskan air mata. Aku tidak tahu sampai jam berapa aku menangis kemarin malam. Hanya meringkuk di sebuah ranjang sembari memikirkan Ayumi. Seandainya nanti aku tidak bisa menikah dengan Ayumi, aku akan memupuk hanya rasa suka, sayang dan tanggung jawab kepada seseorang jikalau nanti wanita tersebut selingkuh aku hanya bisa putus dengan wanita itu atau bercerai dengannya tanpa kompensasi apapun; nanti aku pikirkan kembali. Kenapa aku bisa yakin pada diriku sendiri untuk tidak selingkuh karena aku memiliki pengalaman itu dengan mantan pacarku yang mereka semuanya selingkuh dengan cowok lain. Aku selalu setia dengan perasaan sayang aku ke mereka dan tidak mengekang mereka serta kejujuran aku nyatanya mereka selingkuh juga.

Aku akan tetap optimis dengan keputusanku ini dimana aku akan menunggu Ayumi. Jika seandainya Ayumi menikah dengan cowoknya, aku akan menjalani kehidupan yang aku sukai sendiri saja. Tetapi air mata ini tidak bisa aku stop seketika terus dan terus mengalir dari mataku. Syukur tadi pagi sebelum berangkat ke kantor aku sempat mengkompress dengan air hangat supaya tidak telalu sembab. I just want to say to Ayumi; I'm deeply falling in love with you.

Thursday, October 4, 2012

Aku Menangis

Beberapa hari ini aku sering mengeluarkan air mata tidak hanya meneteskan air mata tapi benar-benar menangis untuk meluapkan kesedihan, ketakutan dan kekhawatiran aku yang telah aku simpan selama ini. Mungkin aku sudah tidak sanggup menahan lagi akhirnya aku menangis kembali hari ini. Menangis di depan wanita yang aku cintai. Bisa saja waktu itu teman sekantorku melihat aku menangis dan nampaknya aku bersyukur akan hal itu (teman sekantorku tidak melihat aku pada saat aku menangis). Perihal aku menangis ini memang tidak jauh-jauh dengan perasaan cintaku kepada Ayumi.

Sebelumnya aku masih mengobrol biasa dengan Ayumi; ya tidak jauh-jauh amat tentang film korea. Akhirnya membahas tentang pernikahan dimana teman-teman dekatnya akan melangsungkan pernikahan tahun depan serta dia juga ingin melangsungkan pernikahan dengan cowoknya mungkin tahun depan juga celetuk Ayumi. Entah kenapa hatiku merasa sakit mendengarkan hal itu, pastinya dikarenakan aku sudah tidak kuat menahan dan memendam perasaan aku ini akhirnya aku menjadi bad mood serta aku ingin menangis pada saat itu tetapi masih bisa aku tahan. Pada akhirnya aku kembali ruanganku dan bekerja dengan hati kacau balau dan pikiran tidak bisa fokus. Karena aku sudah tidak kuat untuk menahan lagi jadi aku memutuskan untuk ke toilet agar bisa menumpahkan tangisan aku yang akan keluar sebentar lagi.

Dengan cepat aku berjalan namun sempat Ayumi memanggil aku dan dia bertanya kepadaku apa aku marah dengannya tapi aku terus berjalan hingga dia menghampiri aku dan bertanya lagi apa kamu marah sama aku?"kata ayumi dihadapanku. Aku bilang "aku gak marah kok" terus kamu kenapa?"kata Ayumi. Aku gak kenapa-kenapa, Ayumi"kataku. Tapi akhirnya aku menangis dihadapannya, air mata aku mengalir derasnya kaya air terjun. Entah beberapa menit aku terus menangis dimana Ayumi terus menenangkan aku di ruangannya. Aku tidak peduli jika teman sekantorku tahu jika aku menangis pada saat itu. Aku hanya terus menangis dan terus berusaha untuk menahan agar aku tidak terlalu lama untuk menangis. Akhirnya akupun selesai menangis dan menuju toilet untuk menyeka air mata dan sembabnya mataku serta menenangkan diriku sendiri.

Tuesday, October 2, 2012

Ketakutanku

Semakin hari semakin besar kasih sayangku kepada Ayumi. Namun semakin besar pula ketakutanku... Takut akan kehilangan Ayumi serta tidak bisa mendapatkan cinta dan hatinya. Dia selalu mendesak aku untuk mencari wanita lain, melupakan perasaan cinta aku ini atau apalah; aku tidak ingin lakukan itu. Kamu selalu hadir dalam mimpiku walaupun hanya sekedar menasihati aku, kita bertengkar lagi, aku jutekin kamu, kamu jutekin aku , kita jalan berdua, hang-out makan atau nonton atau apalah. Kamu selalu ada dalam hatiku. Aku tidak mau, Ayumi. Aku tidak mau melupakan rasa cinta aku kepadamu. Aku tidak ingin kehilanganmu.

Aku selalu optimis dengan tujuan hidupku tetapi aku tetap memiliki rasa takut itu. Apalagi setelah kamu memperlihatkan sms dari tantemu tentang memberitahu dia jika kamu akan menikah langsung saja moodku down jadi bete dan memiliki perasaan aneh gitu. Bahkan Ayumi memiliki perasaan aneh juga dan dia berharap segera menikah dengan cowoknya. Tapi aku tidak lakukan itu didepan Ayumi dan temanku karena aku telah berjanji dengan Ayumi dan diriku sendiri jika aku sedang bete atau terkena masalah agar orang yang disekitarku tidak terkena dampaknya. Lebih baik aku simpan sendiri. Aku tidak rela jika dia menikah dengan orang lain. Ya aku memang egois, aku akan tetap untuk menunggunya. Menunggu.. Menunggu dan Menunggu sampai kamu menerima cinta aku. Entah kenapa air mata aku saat ini mengalir, padahal aku masih ingin menuliskan keluh kesah ku di blog ini dan aku sudah tidak sanggup melanjutkan tulisanku ini dikarenakan air mata ini tidak bisa ku bendung lagi.